1 Suku Jawa Macam suku di Indonesia yang pertama adalah suku Jawa. Suku Jawa adalah suku terbesar yang ada di Indonesia yang mana berasal dari kawasan Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Orang Jawa begitu terkenal dengan aksen medoknya saat berbicara dan hal tersebut sulit untuk dihilangkan karena merupakan bawaan genetik. 2.
Dalampandangan saya sendiri, baik itu sikap diskriminasi maupun etnosentrisme adalah sikap yang kurang baik, apalagi jika sikap itu kita terapkan dalam kehidupan dan pergaulan kita sehari-hari. Sebagai bangsa Indonesia yang tinggal dan menetap di Indonesia, kita tahu bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan dari Sabang sampai Merauke.
22 Strategi Mempertahankan Identitas Nasional. Dalam arus globalisasi ada begitu banyak tantangan yang di hadapi oleh berbagai negara, maka ada begitu banyak pula tuntutan untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi tersebut. Termasuk juga tantangan dalam mempertahankan jati diri bangsa.
Sejarah Suku Kaili adalah suku bangsa di Indonesia yang secara turun-temurun tersebar mendiami sebagian besar dari Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya wilayah Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kota Palu, di seluruh daerah di lembah antara Gunung Gawalise, Gunung Nokilalaki, Kulawi, dan Gunung Raranggonau.
Darikedua pengertian tersebut, secara sederhana arti etnis adalah suatu kelompok sosial yang sebagian besar memiliki persamaan bahasa, adat istiadat dan kebiasaan. Contoh Etnis Di Indonesia. Jumlah etnis atau yang lebih dikenal dengan suku bangsa di Indonesia seperti yang telah disebutkan di atas jumlahnya lebih dari 300 kelompok etnis. Kali
PEMBAHASAN 1. Keberagaman suku bangsa. Sejak zaman dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk. Hal ini tercermin dari semboyan "Bhinneka tunggal Ika" yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Kemajemukan yang ada terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya, agama, ras, dan bahasa.
VaTy5. Bhinneka Tunggal Ika Merupakan Semboyan bagi Bangsa Indonesia Semboyan Tersebut Mengandung Makna? – Sebenarnya, Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bagi bangsa Indonesia semboyan tersebut mengandung makna apa? Seperti yang kita ketahui, semboyan tersebut mempunyai arti Berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Jadi, walaupun di Indonesia mempunyai beberapa aspek yang berbeda, namun masyarakatnya tetap saling bersatu tanpa membeda-bedakan. Nah, buat kamu yang ingin mengenal lebih dalam makna semboyan negara Indonesia ini, silahkan simak terus penjelasannya berikut. Bhinneka Tunggal Ika Merupakan Semboyan Bagi Bangsa Indonesia Semboyan Tersebut Mengandung Makna Apa? Perlu kamu ketahui, Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pertama kali diciptakan oleh Mpu Tantular di dalam karangannya yang berjudul Kakawin Sutasoma. Kitab tersebut pertama kali diciptakan pada abad ke 14. Mpu Tantular menuliskan karangan yang berisi semboyan Bhinneka Tunggal Ika tersebut menggunakan aksara bahasa Jawa Kuno. Masing-masing kata dari semboyan tersebut mempunyai arti tersendiri, yakni Bhinneka artinya “beraneka ragam”, lalu Tunggal berarti “satu”, dan Ika artinya “itu”. Jadi, bisa dijabarkan bahwa Bhinneka Tunggal Ika mempunyai arti “Berbeda-beda tetapi tetap satu juga”. Nah, dengan adanya semboyan tersebut, tentu bisa menjadi sebuah pedoman masyarakat Indonesia supaya tetap bersatu dan tidak saling membeda-bedakan satu sama lain. Semboyan ini juga selalu dipakai sebagai nilai dasar dalam menjaga keutuhan NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi, walaupun di Indonesia mempunyai keberagaman suku, agama, adat istiadat, dan buaya, namun masyarakatnya tidak saling membedakan. Mereka selalu rukun dan hidup berdampingan walaupun mempunyai perbedaan. Dengan begitu, fungsi dasar Bhinneka Tunggal Ika ini akan selalu tercapai. Contoh Penerapan Bhinneka Tunggal Ika 1. Menerapkan Sikap Impulsif Dalam penerapannya, masyarakat Indonesia selalu bersikap impulsif yang artinya dapat hidup secara berkelompok dan menjadi sebuah kesatuan secara meluas. 2. Tidak Bersifat Egois Bhinneka Tunggal Ika ini juga mengajarkan bahwa setiap individu maupun kelompok masyarakat tidak boleh bersikap egois. Sehingga, mereka diarahkan untuk menerima setiap pendapat dari orang lain dengan senang hati dan tanpa merasa dirinya paling hebat. 3. Selalu Toleransi Walaupun di Indonesia sangat beranekaragam dalam aspek budaya, agama, suku, dan adat istiadat, namun hal tersebut tidak mengurungkan niat untuk tetap bersatu. Masyarakat Indonesia juga selalu menerapkan sikap toleransi tanpa harus membanding-bandingkan perbedaan yang mereka miliki. Penutup Nah, itulah serangkaian penjelasan Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bagi bangsa Indonesia semboyan tersebut mengandung makna persatuan dan kesatuan. Jadi, setiap warga Indonesia berkewajiban menerapkan semboyan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, keutuhan NKRI tetap akan terjaga. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk karena terdiri atas berbagai suku bangsa, adat istiadat, bahasa daerah, serta agama yang berbeda-beda. Keanekaragaman tersebut terdapat di berbagai wilayah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Setiap suku bangsa di Indonesia mempunyai kebiasaan hidup yang berbeda-beda. Kebiasaan hidup itu menjadi budaya serta ciri khas suku bangsa tertentu. Demi persatuan dan kesatuan, seharusnya kita menyadari dan menghargai keanekaragaman tersebut sehingga dapat menjadi satu bangsa yang tangguh. Dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, kita jadikan keragaman suku bangsa dan budaya sebagai salah satu modal dasar dalam pembangunan. Perhatikan orang-orang yang ada di lingkungan sekitarmu! Misalnya, teman-teman sekelas dan tetangga-tetanggamu. Apakah mereka satu suku bangsa dengan kamu? Adakah teman atau tetangga yang tidak satu suku bangsa dengan kamu? Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa bertemu dan bergaul dengan orang-orang dari berbagai suku bangsa. Mengapa hal ini terjadi? Hal ini terjadi karena di negara kita terdapat bermacam-macam suku bangsa. a. Keragaman Suku Bangsa di Indonesia Coba sebutkan berasal dari suku apa saja teman-teman sekelasmu! Coba sebutkan berasal dari suku apa saja tetangga-tetanggamu! Di lingkungan sekitar kita saja sudah kita jumpai bermacam-macam suku bangsa. Hal ini mencerminkan keadaan bangsa kita. Bangsa kita terdiri dari beragam suku bangsa. Kamu akan belajar macam-macam suku bangsa yang ada di tanah air kita. Setelah itu, kamu akan belajar bagaimana harus bersikap dalam keragaman suku bangsa. Selain terdapat keragaman suku bangsa, di Indonesia juga terdapat bermacam-macam kebudayaan. Kita harus bisa menghormati keragaman suku bangsa dan budaya. Dalam bab ini kamu akan belajar keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Setelah mempelajari bab ini diharapkan kamu memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Menyebutkan dan menjelaskan keragaman suku bangsa di Indonesia. 2. Menyebutkan dan menjelaskan keragaman budaya di Indonesia. 3. Hidup bersama dalam keragaman suku bangsa dan budaya. 4. Menunjukkan sikap menghargai keragaman suku bangsa dan budaya. 1. Persebaran suku bangsa di Indonesia Suku bangsa adalah bagian dari suatu bangsa. Suku bangsa mempunyai ciri-ciri mendasar tertentu. Ciri-ciri itu biasanya berkaitan dengan asal-usul dan kebudayaan. Ada beberapa ciri yang dapat digunakan untuk mengenal suatu suku bangsa, yaitu ciri fisik, bahasa, adat istiadat, dan kesenian yang sama. Contoh ciri fisik, antara lain warna kulit, rambut, wajah, dan bentuk badan. Ciri-ciri inilah yang membedakan satu suku bangsa dengan suku bangsa lainnya. Suku bangsa merupakan kumpulan kerabat keluarga luas. Mereka percaya bahwa mereka berasal dari keturunan yang sama. Mereka juga merasa sebagai satu golongan. Dalam kehidupan sehari-hari mereka mempunyai bahasa dan adat istiadat sendiri yang berasal dari nenek moyang mereka. Dari mana nenek moyang bangsa Indonesia berasal? Ada teori yang menyatakan penduduk Indonesia berasal dari daratan Cina Selatan, Provinsi Yunan sekarang. Ada juga teori “Nusantara.” Mari kita bahas kedua teori ini. Menurut teori pertama Suku bangsa Yunan datang ke Indonesia secara bergelombang. Ada dua gelombang terpenting. 1. Gelombang pertama terjadi sekitar 3000 tahun yang lalu. Mereka yang pindah dalam pe-riode ini kemudian dikenal sebagai rumpun bangsa Proto Melayu. Proto Melayu disebut juga Melayu Polynesia. Rumpun bangsa Proto Melayu tersebar dari Madagaskar hingga Pasifik Timur. Mereka bermukim di daerah pantai. Termasuk dalam bangsa Melayu Tua adalah suku bangsa Batak di Sumatera, Dayak di Kalimantan, dan Toraja di Sulawesi. 2. Gelombang kedua terjadi sekitar 2000 tahun lalu, disebut Deutero Melayu. Mereka disebut penduduk Melayu Muda. Mereka mendesak Melayu Tua ke pedalaman Nusantara. Termasuk bangsa Melayu Muda adalah suku bangsa Jawa, Minang-kabau, Bali, Makassar, Bugis, dan Sunda. Menurut teori “Nusantara” penduduk Indonesia tidak berasal dari luar. Teori ini didukung banyak ahli, seperti Sutan Takdir Alisjahbana, dan Gorys Keraf. Menurut para ahli ini penduduk Indonesia bangsa Melayu sudah memiliki peradaban yang tinggi pada bada ke-19 SM. Taraf ini hanya hanya dapat dicapai setelah perkembangan budaya yang lama. Hal ini menunjukkan penduduk Indonesia tidak berasal dari mana-mana, tetapi berasal dan berkembang di Nusantara. Meskipun ada teori yang menyebutkan bahwa bangsa Indonesia mempunyai nenek moyang yang sama, kenyataannya ada beraneka ragam suku bangsa yang mendiami wilayah diketahui secara pasti berapa jumlah suku bangsa di Indonesia. Diperkirakan ada 300 sampai 500 suku bangsa yang tinggal di Indonesia. Perbedaan jumlah ini dikarenakan perbedaan para ahli dalam mengelompokkan suku bangsa. Lalu apa yang menyebabkan terjadinya keragaman suku bangsa di Indonesia? Keragaman suku bangsa di Indonesia antara lain disebabkan oleh 1. perbedaan ras asal, 2. perbedaan lingkungan geografis, 3. perbedaan latar belakang sejarah, 4. perkembangan daerah, 5. perbedaan agama atau kepercayaan, dan 6. kemampuan adaptasi atau menyesuaikan diri. Dari faktor-faktor di atas, faktor lingkungan geografis dan kemampuan adaptasi atau menyesuaikan diri sangat berpengaruh. Faktor lingkungan geografis yang menyebabkan keanekaragaman suku bangsa antara lain sebagai berikut. 1. Negara kita berbentuk kepulauan. Penduduk yang tinggal di satu pulau terpisah dengan penduduk yang tinggal di pulau lain. Penduduk tiap pulau mengembangkan kebiasaan dan adat sendiri. Dalam waktu yang cukup lama akan berkembang menjadi kebudayaan yang berbeda. 2. Perbedaan bentuk muka bumi, seperti daerah pantai, dataran rendah, dan pegunungan. Penduduk beradaptasi dengan kondisi geografis alamnya. Adaptasi itu dapat terwujud dalam bentuk perubahan tingkah laku maupun perubahan ciri fisik. Penduduk yang tinggal di daerah pegunungan misalnya, akan berkomunikasi dengan suara yang keras supaya dapat didengar tetangganya. Penduduk yang tinggal di daerah pantai atau di daerah perairan akan mengembangkan keahlian menangkap ikan, dan sebagainya. Perubahan keadaan alam dan proses adaptasi inilah yang menyebabkan adanya keanekaragaman suku bangsa di Indonesia. Besar kecilnya suku bangsa yang ada di Indonesia tidak merata. Suku bangsa yang jumlah anggotanya cukup besar, antara lain suku bangsa Jawa, Sunda, Madura, Melayu, Bugis, Makassar, Minangkabau, Bali, dan Batak. Biasanya suatu suku bangsa tinggal di wilayah tertentu dalam suatu provinsi di negara kita. Namun tidak selalu demikian. Orang Jawa, orang Batak, orang Bugis, dan orang Minang misalnya, banyak yang merantau ke wilayah lain. 2. Menghormati keragaman suku bangsa Bangsa kita terdiri dari bermacam-macam suku bangsa. Keragaman suku bangsa ini merupakan kekayaan bagi bangsa kita. Kita harus mengembangkan sikap menghormati suku-suku bangsa lain dan kebudyaan yang berbeda dengan kebudayaan kita. Bagaimana kita bisa bersikap menghormati keragaman suku bangsa yang ada di tanah air? Kita bisa mengembangkan sikap berikut ini 1. Menerima suku-suku bangsa lain dalam pergaulan sehari-hari. Dalam pergaulan di masyarakat, kita tidak hanya bertemu orang satu suku bangsa. Apalagi kalau kita tinggal di kota. Orang-orang dari suku lain harus kita terima. Mereka adalah saudara kita satu bangsa. 2. Menambah pengetahuan kita tentang suku-suku lain. Mempelajari suku bangsa lain tidak harus datang ke daerah tempat tinggal mereka. Kita bisa belajar tentang adat istiadat, kesenian, dan bahasa mereka. Dengan mengenal lebih dalam suku-suku lain, ki-ta akan memahami adat istiadatnya. Dengan demikian kita tidak akan mudah curiga. 3. Tidak menjelek-jelekkan, menghina, dan merendahkan suku-suku bangsa lain. Kita, manusia yang diciptakan Tuhan dengan harkat dan martabat yang sama. Oleh karena itu, kita tidak boleh menghina suku bangsa lain. Mengapa kita harus menghormati keragaman suku bangsa? Keragaman suku bangsa merupakan kenyataan bangsa kita. Inilah kekayaan bangsa kita. Kalau kita tidak menghormati suku bangsa sendiri, kita tidak akan menjadi bangsa yang kuat. Kita tidak boleh hanya membanggakan suku bangsa kita sendiri dan merendahkan suku bangsa lain. Kalau kita tidak menghormati keanekaragaman suku bangsa, tidak akan tercipta kedamaian dalam hidup bersama. Tidak adanya saling menghormati antarsuku bangsa akan menimbulkan konflik. Contohnya banyak. Antara lain konflik di Poso, konflik di Sambas, dan konflik di Maluku. Dengan adanya konflik-konflik itu persatuan dan kesatuan bangsa jadi ternodai. Bila terjadi perselisihan antarsuku bangsa, bangsa kita akan lemah. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita mengembangkan sikap saling menghormati antarsuku bangsa. b. Keanekaragaman Budaya di Indonesia Di antara makhluk-makhluk hidup, hanya manusia yang menghasilkan kebudayaan. Dengan akal budi yang dimilikinya, manusia membentuk kebudayaan. Hal ini cocok dengan istilah kebudayaan itu sendiri. Istilah budaya berasal dari kata Sansekerta, yaitu buddayah atau buddhi yang berarti akal budi. Kebudayaan berarti segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia. Ada tiga bentuk kebudayaan, yaitu kebudayaan dalam bentuk gagasan, kebiasaan, dan benda-benda budaya. 1. Kebudayaan yang berupa gagasan, antara lain ilmu pengetahuan, adat istiadat, dan peraturan. 2. Kebudayaan yang berupa kebiasaan, antara lain cara mencari makan mata pencarian, tata cara pergaulan, tata cara perkawinan, kesenian, dan bermacam-bermacam upacara tradisi. 3. Kebudayaan yang berupa benda adalah semua benda yang diciptakan oleh manusia, seperti alat-alat keperluan sehari-hari, rumah, perhiasan, pusaka senjata, kendaraan, dan lain-lain. Manusia menciptakan kebudayaan untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhannya. Selain itu, kebudayaan juga diciptakan untuk mengolah alam agar bermanfaat untuk kehidupan manusia. Karena kondisi lingkungan alam berbeda-beda, maka terjadilah keanekaragaman kebudayaan. 1. Mengenal keragaman budaya di Indonesia Wilayah Indonesia sangatlah luas. Lingkungan tempat tinggal penduduk Indonesia juga bermacam-macam. Ada penduduk yang tinggal di daerah pantai; ada yang tinggal di pegunungan; ada yang tinggal di daerah dataran rendah; dan lain-lain. Maka tidak heran kalau terjadi beraneka ragam kebudayaan di Indonesia. Kita ambil satu contoh bentuk rumah. Lingkungan tempat tinggal mempengaruhi bentuk rumah tiap suku bangsa. Rumah adat di Jawa dan di Bali biasanya dibangun langsung di atas tanah. Sementara rumah-rumah adat di luar Jawa dan Bali dibangun di atas tiang atau disebut rumah panggung. Mengapa dibuat rumah panggung? Alasan orang membuat rumah panggung antara lain untuk meghindari banjir dan menghindari binatang buas. Kolong rumah biasanya dimanfaatkan untuk memelihara ternak dan menyimpan barang. Keanekaragaman budaya dapat dilihat dari bermacam-macam bentuk rumah adat. Berikut ini beberapa contoh rumah adat. 1. Rumah Bolon Sumatera Utara. 2. Rumah Gadang Minangkabau, Sumatera Barat. 3. Rumah Joglo Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. 4. Rumah Lamin Kalimantan Timur. 5. Rumah Bentang Kalimantan Tengah. 6. Rumah Tongkonan Sulawesi Selatan. 7. Rumah Honai Rumah suku Dani di Papua. Setiap suku bangsa mempunyai adat istiadat. Adat istiadat itu mengatur kehidupan bersama. Adat istiadat tercermin dalam pakaian adat, berbagai upacara adat, seperti upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta dalam tata pergaulan. Pakaian adat dipakai dalam upacara-upacara adat. Namun, ada juga pakaian adat yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Setiap suku bangsa mempunyai upacara adat dalam peristiwa-peristiwa penting kehidupan. Misalnya upacara-upacara kelahiran, penerimaan menjadi anggota suku, perkawinan, kematian, dan lain-lain. Nama dan bentuk upacara menandai peristiwa kehidupan itu berbeda-beda dalam masingmasing suku. Beberapa contoh upacara adat yang dilakukan suku-suku di Indonesia antara lain sebagai berikut 1. Mitoni, tedhak siti, ruwatan, kenduri, grebegan Suku Jawa. 2. Seren taun Sunda. 3. Kasodo Tengger. 4. Nelubulanin, ngaben Bali. 5. Rambu solok Toraja. Keberagaman kebudayaan di Indonesia juga tampak dalam kesenian daerah. Ada bermacam-macam bentuk kesenian daerah. Berikut ini beberapa bentuk kesenian daerah. 1. Musik dan lagu daerah. 2. Tari-tarian tradisional daerah. 3. Seni pertunjukkan tradisional. 4. Seni lukis, ukir, pahat, dan anyaman tradisional. Selain hasil kesenian yang sudah disebutkan di atas, suku-suku bangsa di Indonesia juga mempunyai hasil karya seni dalam bentuk benda. Karya seni yang dihasilkan oleh seniman-seniman dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia, antara lain seni lukis, seni pahat, seni ukir, patung, batik, anyaman, dan lain-lain. Benda-benda karya seni yang terkenal, antara lain ukiran Bali dan Jepara, Patung Asmat dan patung-patung Bali, anyaman dari suku-suku Dayak di Kalimantan, dan lain-lain. Hasil kerajinan seni ini menjadi barang-barang cindera mata yang sangat digemari turis mancanegara. 2. Menghormati budaya di Indonesia Banyak orang asing yang begitu kagum akan hasil budaya suku-suku bangsa di Indonesia. Hasil budaya bangsa yang mengagumkan itu, antara lain seni bangunan seperti Candi Borobudur, seni musik seperti gamelan Jawa dan Bali, seni tari seperti tari Kecak, seni pahat seperti patung-patung yang dibuat orang Asmat. Keanekaragaman budaya merupakan kekayaan bangsa kita. Kebudayaan-kebudayaan daerah merupakan modal utama untuk mengembangkan kebudayaan nasional. Kebudayaan nasional adalah puncak-puncak kebudayaan daerah yang ada di wilayah Indonesia. Kebudayaan daerah yang dapat menjadi kebudayaan nasional harus memenuhi syarat-syarat, seperti a. menunjukkan ciri atau identitas bangsa; b. berkualitas tinggi sehingga dapat diterima oleh seluruh bangsa Indonesia; dan c. pantas dan tepat diangkat sebagai budaya nasional. Kebudayaan nasional harus memiliki unsur-unsur budaya yang mendapat pengakuan dari semua bangsa kita, sehingga menjadi milik bangsa. Kebudayaan nasional dilaksanakan pada saat kegiatan tingkat nasional, seperti perayaan peringatan kemerdekaan 17 Agustus, peringatan hari-hari nasional, dan kegiatan kantor pemerintah atau swasta. Sebagai warga negara Indonesia kita seharusnya bangga dengan adanya keanekaragaman kebudayaan. Bermacam-macam bentuk kebudayaan itu merupakan warisan yang tak ternilai harganya. Kita harus menghormati keanekaragaman budaya. Kita juga harus melestarikan dan mengembangkan berbagai bentuk warisan budaya yang ada sekarang ini. Bagaimana cara menghormati keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia? Sikap menghormati keanekaragaman budaya dapat kita tunjukkan dengan sikap-sikap berikut ini. 1. Menghormati kelompok lain yang menjalankan kebiasaan dan adat istiadatnya. 2. Tidak menghina hasil kebudayaan suku bangsa lain. 3. Mau menonton seni pertunjukan tradisional. 4. Mau belajar dan mengembangkan berbagai jenis seni tradisional seperti seni tari, seni musik, dan seni pertunjukan. 5. Bangga dengan hasil kebudayaan dalam negeri. Persebaran Suku Bangsa di Indonesia No Daerah Suku Bangsa 1 Nanggroe Aceh Darussalam Aceh, Gayo, Alas, Simeuleu 2 Sumatra Utara Batak, Nias, Melayu 3 Sumatra Barat Minangkabau, Mentawai 4 Riau Melayu, Sakai 5 Jambi Melayu, Kubu, Kerinci 6 Sumatra Selatan Palembang, Melayu, Kubu 7 Bengkulu Melayu, Rejang, Enggano 8 Lampung Lampung, Jawa, Melayu 9 DKI Jakarta Sunda, Betawi 10 Jawa Barat Sunda, Badui 11 Jawa Tengah Jawa 12 Jawa Timur Jawa, Madura, Tengger 13 Yogyakarta Jawa 14 Bali Bali, Madura 15 Nusa Tenggara Barat Bali, Sasak, Sumbawa, Bima 16 Kalimantan Tengah Melayu, Dayak, Kutai 17 Kalimantan Timur Melayu, Dayak, Kutai 18 Kalimantan Selatan Melayu, Banjar, Dayak 19 Sulawesi Selatan Bugis, Makassar, Toraja 20 Sulawesi Tenggara Mekongga, Tolaki, Buton, Muna 21 Sulawesi Tengah Toli-toli, Toraja, Laina, Tomini, Lore 22 Sulawesi Utara Minahasa, Bolaang, Mangondow, Gorontalo 23 Maluku Ambon, Kei, Tanimbar, Seram 24 Maluku Utara Ternate 25 Gorontalo Gorontalo 26 Banten Sunda, Badui 27 Bangka-Belitung Bangka, Belitung 28 Irian Jaya Papua Asmat, Sentani, Biak, Marindanim 29 Nusa Tenggara Timur Alor, Solor, Roti, Sawu, Sumbawa, Flores 30 Kalimantan Barat Melayu, Dayak, Kayan Rumah Adat di setiap Provinsi di Indonesia No Provinsi Nama Rumah Adat 1 Nanggroe Aceh Darussalam Krong Bade 2 Sumatra Utara Bolon 3 Riau Selaso Jatuh Kembar 4 Riau Kepulauan Selaso Jatuh Kembar 5 Bangka Belitung Rakit 6 Sumatra Barat Gadang 7 Bengkulu Bubungan Limo 8 Jambi Melayu Selaso 9 Sumatra Selatan Limas 10 Lampung Nuwo Sesat 11 Jakarta Kebaya 12 Jawa Barat Kasepuhan 13 Banten Kaspuhan 14 Jawa Tengah Joglo 15 Yogyakarta Bangsal Kencono 16 Jawa Timur Joglo `17 Bali Natah 18 Nusa Tenggara Barat Dalam Loka Samawa 19 Nusa Tenggara Timur Soo Aa Mosa Lakitana 20 Kalimantan Barat Rumah Panjang 21 Kalimantan Tengah Betang 22 Kalimantan Selatan Bubungan Tinggi 23 Kalimantan Timur Lamin 24 Sulawesi Utara Bolaang Mangondow 25 Sulawesi Tengah Souraja 26 Sulawesi Selatan Tongkonan 27 Sulawesi Barat Tongkonan 28 Gorontalo Souraja 29 Sulawesi Tenggara Laikas 30 Maluku Baileo 31 Maluku Utara Baileo 32 Papua Honai 33 Papua Barat Honai Tarian Dan Lagu Daerah di Setiap Provinsi di Indonesia No Provinsi Tari Lagu Daerah 1 Nanggroe Aceh Darusslam Seudati, Saman, Meusekat, Ular-ular, Pukat Piso Surit, Bungong Jeumpa 2 Sumatra Utara Serampang Dua Belas, Tor-tor, Manduda, endek-endek Butet, Sing-Song So, Anju Ahu, Marsilap Ari, Sengko-Sengko 3 Sumatra Barat Piring, Payung, Randai Ayam Den Lapeh, Dayung Palainggan, Kampuang Nan Jau Di Mato 4 Riau dan Kepulauan Riau Mak Yong, Zapin, Belian, Tandak, Joged Lambak Soleram, Langgam Melayu 5 Jambi Selampit Delapan, Rangkung, Sekapur Sirih, Kisan Injit-Injit Semut, Selendang Mayang, Timang-timang Anakku Sayang, Pinang Muda, Batanghari 6 Bengkulu Tabot, Madun Kejai,Kumbang Meak, Bungo Gading Lalan Bebek 7 Sumatra Selatan Gending Sriwijaya, Tenggai Dana Sabung, Tepak Sekapur Sirih,Putri Bekhusek Langgam Melayu, Dek Sangke, Tari Tanggai, Kabile-Kabile 8 Lampung Melinting, Agung Suci, Parci Serumpun, Jangget Kulintang Lampung, Adi-Adi Laun Lembar, Lipang-Lipangdang 9 DKI Jakarta Topeng, Ondel-Ondel, Yapong, Cokek, Ronggeng Jali-Jali, Kicir-kicir, Keroncong Kemayoran, Surilang 10 Jawa Barat dan Banten Jaipong, Banjet, Pati Laras, Topeng Kuncaran, Merak Cing Cangkeling, Bubuy Bulan, Manuk Dadali, Tokecang 11 Jawa Tengah Serimpi, Bambangan Cakil, Gatutkaca, Gandung Gundeul Pacul, Gambang Suling, Lir-ilir, Gek Kepiye, Pitik, Tukung, Suwe Ora Jamu 12 Yogyakarta Bondan, Gambir, Anom, Bedaya, Serimpi, Sangupati Pitik Tukung 13 Jawa Timur Jaran Kepang, Banyuwangi, Jejer, Remong, Ngremo, Okik, Ketek Ogleg Kerapan Sapi, Tanduk Majen 14 Bali Kecak, Leging, Janger, Pendet, Barong, Sanghiyang Ma Cepet-cepetan, Meyong-meyong, Janger Dewa Ayu 15 NTB Batutangga, Mpaa Lenggo, Kayak Sando, Oncer, Rudat, Gandring Kupendi Jangi, Pai Mura Rame, Orlen-Orlen, O Re Re, Tebe O Nama 16 NTT Perang, Bido Feto Eman Desaku, Potong Bebek, Anak Kambing Saya 17 Kalimantan Barat Malim Melana, Seri Kuning, Monong, Mak Yong, Japin Berkilah Cik-Cik Periok 18 Kalimantan Tengah Kumbang Padang, Kinyah Bawi, Tambun, Bungai, Balen Dadas Kelayar, Naluya, Palu Lempang, Pupoi 19 Kalimantan Timur Ngerangkan, Tobengan Marang, Belian Santeyu, Hudog, Perang, dan Gong Indung-Indung 20 Kalimantan Selatan Baksa, Kembang, Guntur, Madikin, Tirik, Lumut Saputangan Bapuncu Ampat, Ampar-Ampar Pisang 21 Sulawesi Utara dan Gorontalo Pajingge, Titi Lotihu, Biteyam Popopalo, Cakalele, Tumetanden, Alabadiri Si Patokan, O Ina Ni Keke, Tahanusangkara 22 Sulawesi Tengah Kalanda, Momosa, Lumense, Paule Cinde Tondok Kadadingku, Tope Gugu 23 Sulawesi Tenggara Kalegoa, Balumpa, Modinggu, Lantitiasi, Mulolo Tondok Kadadingku, Peia Tawa-tawa 24 Sulawesi Selatan dan Barat Bosara, Sitempa-tempa, Kipas, Kalioso, Mak Badung, Salonreng, Pajaga Peiwa Tawa-tawa Pakarena, Ma Rencong, Angin Mamiri 25 Maluku dan Maluku Utara Angkosi, Lenso, Cakalele Burung Kaka Tua, Ayo Mama, O Ulate, Sarinande, Goro-gorone, Kole-kole 26 Papua Musyo, Selamat Datang Apuse, Yamko Rambe Yamko Lembar Kerja Siswa Salin dan lengkapi tabel di bawah ini dengan benar ! No Provinsi Suku Bangsa Rumah Adat Tarian Lagu Daerah 1. DKI Jakarta Kebaya Kicir-kicir 2. Melayu Bubungan Limo 3. Sumatra Utara Bolon 4. Sunda, Badui Jaipong 5. Bali Natah Meyong-meyong 6. Yogyakarta 7. Gorontalo Tahanusangkara 8. Alor Bido feto eman 9. Topeng, Ondel-ondel Surilang 10. Maluku Lenso 11. Mekongga Laikas 12. Lampung Lipang Lipangdang 13. Jawa Serimpi 14. Kalimantan Selatan Bubungan Tinggi 15. Sumatra Selatan Gending KUNCI JAWABAN LKS No Provinsi Suku Bangsa Rumah Adat Tarian Lagu Daerah 1. DKI Jakarta Sunda Kebaya Ondel Ondel Kicir-kicir 2. Bengkulu Melayu Bubungan Limo tabot Lalan bebek 3. Sumatra Utara Batak Bolon Seramgpang dua belas Butet 4. Banten Sunda, Badui Kaspuhan Jaipong Cing Cangkeling 5. Bali Bali Natah Kecak leging Meyong-meyong 6. Yogyakarta Jawa Bangsal kencono Bondan Pitik Tukung 7. Sulawesi Utara Gorontalo Bolang mangondoow Pajingge Tahanusangkara 8. NTT Alor Soo Aa Mosa Lakitana Bido feto eman Desaku 9. DKI Jakarta sunda kebaya Topeng, Ondel-ondel Surilang 10. Maluku ambon Lenso Angkosi, Burung kaka tua 11. Sulawesi tenggara Mekongga Laikas kalegoa Tondok Kadadingku 12. Lampung Lampung, jawa Nuwo Sesat melinting Lipang Lipangdang 13. Yogyakarta Jawa Bangsal Kencono Serimpi Pitik tukung 14. Kalimantan Selatan Melayu, Banjar, Dayak Bubungan Tinggi Baksa Saputangan Bapuncu Ampat 15. Sumatra Selatan Melayu, kubu limas Gending Langgam Melayu
Hallo temen-temen, kembali lagi di blog ini yaaa. kali ini kita akan bahas tentang “Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia” nah buat kalian yang sedang mencari-cari tambahan materi tersebut, bisa kok baca di blog ini hehe Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk karena terdiri atas berbagai suku bangsa, adat istiadat, bahasa daerah, serta agama yang berbeda-beda. Keanekaragaman tersebut terdapat di berbagai wilayah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Setiap suku bangsa di Indonesia mempunyai kebiasaan hidup yang berbeda-beda. Kebiasaan hidup itu menjadi budaya serta ciri khas suku bangsa tertentu. Demi persatuan dan kesatuan, seharusnya kita menyadari dan menghargai keanekaragaman tersebut sehingga dapat menjadi satu bangsa yang tangguh. Dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, kita jadikan keragaman suku bangsa dan budaya sebagai salah satu modal dasar dalam pembangunan. 1. Keanekaragaman Suku Bangsa di Indonesia Penduduk Indonesia yang berjumlah lebih dari 200 juta orang terdiri atas berbagai suku bangsa. Jumlah suku bangsa di Indonesia ± 320 suku yang tersebar di berbagai daerah. Setiap suku bangsa memiliki adat istiadat, bahasa daerah, kesenian, lagu daerah, rumah adat, dan lainnya. Dari berbagai suku bangsa ada yang jumlah penduduknya besar, ada pula yang hanya sedikit. Di antara suku bangsa itu adalah suku bangsa Jawa yang mendiami beberapa daerah pedalaman di Indonesia. Diperkirakan jumlah mereka tinggal sedikit. Bahkan, ada beberapa suku yang hanya terdiri atas beberapa ratus orang saja, selain kekayaan alamnya yang berlimpah, adanya keanekaragaman suku bangsa di Indonesia menjadikan negara kita kaya akan budaya yang harus tetap dipertahankan kelestariannya. Suku bangsa atau etnis adalah suatu kesatuan masyarakat atas dasar kesamaan budaya, bahasa, dan tempat tinggal. Misalnya, suku yang disebut suku bangsa Sunda adalah orang-orang yang tinggal di Jawa Barat. Mereka memiliki bahasa serta adat istiadat Sunda. Suku bangsa Rejang adalah orang-orang yang tinggal di Bengkulu, berbahasa dan beradat istiadat Bengkulu. Etnologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bangsabangsa di seluruh dunia. Berbagai suku bangsa dengan ciri khas masing-masing, tersebar di berbagai pulau. Bahkan, dalam satu pulau saja kadang-kadang terdapat berbagai suku bangsa. Di Sumatra terdapat suku bangsa Aceh, Gayo, Batak, Minangkabau, Mentawai, dan sebagainya. Di Jawa ada suku Sunda, Jawa, dan Madura. Di Bali ada suku bangsa Bali. Di Nusa Tenggara ada suku Sasak, Sumbawa, Bima, Flores, Alor, Roti, dan sebagainya. Di Kalimantan terdapat suku bangsa Dayak, Banjar, Ngaju, Punan, Kayan, dan sebagainya. Di Sulawesi ada suku bangsa Mandar, Toraja, Bugis, Makassar, Minahasa, Sangir, Talaud, dan sebagainya. Di Maluku terdapat suku bangsa Ambon, Alifuru, dan sebagainya. Di Irian Jaya Papua terdapat suku bangsa Asmat, Dani, Melayu Irian, dan sebagainya. Perilaku suku-suku bangsa tersebut dalam kehidupan sehari-hari ada yang sudah maju. Baik pergaulan dengan masyarakat dari luar suku bangsanya sendiri ataupun dalam hak memanfaatkan teknologi modern. Akan tetapi, ada pula suku bangsa yang kehidupannya masih sederhana, serta memegang teguh adat istiadat yang berlaku turun-temurun. Suku bangsa ini bersikap tertutup, mengucilkan diri serta kurang terbuka menerima budaya dan suku lain. Mereka hidup dalam kesederhanaan. Ada kalanya mereka hidup tanpa memanfaatkan teknologi modern. 2. Keanekaragaman Budaya di Indonesia Negara Indonesia kaya akan keanekaragaman budaya daerah. Kebudayaan masing-masing daerah mempunyai ciri khas yang membedakan daerah satu dengan yang lainnya. Perbedaan budaya dapat Memperkaya kebudayaan nasional. Dengan mempelajari kebudayaan daerah, persatuan dan kesatuan bangsa dapat diperkokoh. Keanekaragaman budaya daerah yang kita miliki hendaknya dijadikan sumber kemajuan bangsa. Hal itu sesuai dengan semboyan Negara kita “Bhinneka Tunggal Ika”. Budaya atau kebudayaan merupakan hasil kegiatan dan penciptaan akal budi manusia yang berhubungan erat dengan alam sekitarnya dan dipergunakan untuk ketenangan hidup. Keadaan alam dan masyarakat sangat berpengaruh terhadap kebudayaan setempat. Itulah sebabnya lahir keanekaragaman budaya di negara kita. Selain budaya asli Indonesia, ada pula budaya asing, yaitu kebudayaan yang berasal dari negara lain. Masuknya budaya asing, baik melalui pergaulan ataupun perkembangan teknologi, harus kita, pelajari secara cermat. Tujuannya supaya kita dapat mengambil hal-hal yang baik dari budaya asing itu. Di samping itu, budaya asing harus disesuaikan dengan kepribadian bangsa serta nilai-nilai luhur Pancasila. Keragaman budaya di Indonesia tercermin dari berbagai bahasa daerah, kesenian termasuk tarian, lagu daerah, alat musik, makanan khas, dan lainnya. Agar pemahamanmu tentang keanekaragaman budaya lebih mendalam, mari kita bahas bersama. Bahasa Daerah Setiap suku bangsa memiliki kebiasaan hidup yang menjadi cirri khas masing-masing. Di antaranya adalah bahasa mereka yang berasal dari satu suku, biasa menggunakan bahasa daerah dalam bergaul. Di Indonesia terdapat lebih kurang 660 bahasa daerah yang digunakan oleh penduduknya. Beberapa di antaranya dalam bahasa Sunda, bahasa Batak, bahasa Madura, bahasa Banjar, bahasa Betawi, bahasa Bali, dan lain sebagainya. Sementara bahasa persatuan yang dipergunakan oleh seluruh warga negara Indonesia, yaitu bahasa Indonesia. Rumah Adat Pernahkah kamu berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah TMII di Jakarta? TMII merupakan gambaran kecil Indonesia secara keseluruhan. Apa yang dapat kamu lihat di sana? Di TMII, kamu dapat melihat anjungan bangunan rumah adat dari berbagai pelosok tanah air. Beberapa contoh Rumah Adat yang ada di Indonesia Pakaian Adat Tiap-tiap daerah memiliki pakaian daerah atau pakaian adat yang khas dengan nama tertentu. Jas tutup dan destar dari Jakarta Betawi dan Jawa Barat; baju beskap dan blangkon dari Jawa Tengah; baju surjan dan blangkon dari Yogyakarta; jas tutup dan blangkon dari Jawa Timur; baju teluk belanga dan destar dari Riau; ulos dan sabe-sabe tutup kepala dari Sumatra Utara; baju rompi dan destar dari Kalimantan Selatan, dan sebagainya. Beberapa contoh Rumah Adat yang ada di Indonesia Senjata Tradisional Pada umumnya, setiap pakaian daerah dilengkapi dengan senjata tradisional. Misalnya, golok parang dari Jakarta, kujang Jawa Barat, keris Jawa Tengah dan Yogyakarta, clurit Jawa Timur, piso surit Sumatra Utara, rencong Nanggroe Aceh Darussalam, mandau Kalimantan Barat, badik Sulawesi Selatan, jenawi Riau, tisula Sumatra Selatan, karih Sumatra Barat dan lain sebagainya. Contoh Senjata Tradisional di Indonesia Kesenian Daerah Salah satu ciri dari keanekaragaman budaya adalah kesenian daerah yang berbeda, misalnya wayang kulit dan gamelan dari suku Jawa; wayang golek dari suku Sunda. Kesenian daerah, yaitu segala jenis karya seni yang khas dari daerah. Kesenian dapat berupa seni tari, lagu daerah, alat musik, seni suara dan berbagai bentuk kesenian lainnya. Kita telah membahas tentang kesenian daerah, meliputi tarian dan lagu daerah. Hal yang tidak terpisahkan dari keduanya adalah alat musik. Alat musik trasional di Indonesia terbuat dan beberapa bahan, seperti kulit binatang, bambu, kayu, logam dan lain-lain. Cara memainkannya juga beragam, ada yang ditiup, digesek, di tabuh, dan digoyang. Contoh Kesenian Daerah yang ada di Indonesia, Tari Saman yang berasal dari Aceh. Makanan Daerah Pada umumnya orang yang berwisata ke daerah lain, selain menyempatkan untuk mencicipi juga membawa oleh-oleh makanan khas daerah itu. Misalnya, peuyeum atau tapai Bandung, Gado-godo Jakarta, gudeg dan bakpia Yogyakarta, empek-empek Palembang, rendang Padang, rujak cingur Surabaya, wingko Semarang, dan sebagainya. Selain bentuk-bentuk budaya yang disebutkan di atas, ada pula bentuk budaya berupa kepercayaan masyarakat. Kepercayaan itu adalah suatu bentuk keyakinan yang dipercayai keberadaannya. Kepercayaan itu berada di luar keyakinan terhadap agama. Misalnya, kepercayaan petani bahwa kegagalan panen dan timbulnya hama penyakit adalah ulah makhluk halus. Kepercayaan masyarakat itu erat hubungannya dengan alam sekelilingnya. Beragam Makanan Daerah di Indonesia Kebudayaan yang berasal dari suku-suku bangsa di Indonesia disebut kebudayaan daerah. Setiap kebudayaan daerah memiliki ciri tersendiri yang berbeda antara satu dengan lainnya. Meskipun demikian, kita masih dapat mengenal ciri-ciri kebudayaan, baik daerah maupun nasional yang ada di Indonesia. Beberapa ciri kebudayaan daerah adalah sebagai berikut 1 sifatnya kedaerahan; 2 adanya bahasa, seni, rumah, pakaian, atau senjata yang khas; 3 memiliki adat kebiasaan; 4 adanya peninggalan sejarah; 5 adanya unsur kepercayaan di luar agama. Beberapa ciri-ciri kebudayaan nasional adalah sebagai berikut. 1 mencerminkan nilai luhur dan kepribadian bangsa; 2 kebudayaan daerah yang diakui secara nasional; 3 adanya unsur-unsur pemersatu bangsa; 4 menjadi kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia. Bagaimanakah cara kita menghormati keragaman budaya yang ada di Indonesia? Sebagai negara yang baik, tentunya kita harus selalu mematuhi hukum yang berlaku. Demikian pula halnya dengan sikap menghormati budaya. Kita dapat telaah dasar-dasar hukum tertulis, baik dalam Undang-Undang Dasar maupun Pancasila. Dasar hukum sikap menghormati budaya di Indonesia menurut UUD 1945, antara lain sebagai berikut Pasal 28 ayat 1 “Setiap orang wajib menghormati hak azasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”; Pasal 32 ayat 1 “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”; Pasal 32 ayat 2 “Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional”. Selain aturan yang merupakan hukum tertulis di atas, dasar menghormati budaya di Indonesia juga terdapat pada Pancasila, sila ke3. Adapun pengamalan dari berbagai dasar hukum di atas, hendaknya kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita mengakui adanya perbedaan dengan kesadaran yang tulus. Kita juga mengutamakan persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia. Kita harus dapat menunjukkan sikap menerima keragaman suku bangsa dan budaya di masyarakat. Sikap menerima itu ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari, pergaulan, perbuatan, tingkah laku, dan tutur bahasa. Sebagai bangsa Indonesia yang baik, justru kita harus berbangga. Keanekaragaman suku bangsa dan budaya itu merupakan kekayaan bangsa yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Kebiasaan bergotong royong dan kerja bakti di masyarakat sangat baik. Kita bersama-sama bekerja demi kepentingan masyarakat. Seluruh masyarakat ikut serta. Misalnya, kegiatan memperbaiki tempat-tempat ibadah. Diikuti oleh semua anggota masyarakat, tanpa membedakan asal suku bangsa. Naah disini saya memantapkan materi Keragaman Suku Budaya di Indonesia ini dengan video 🙂 Sumber Cukup sekian materi yang bisa saya bagikan untuk temen-temen, semoga bisa bermanfaat dengan adanya artikel ini untuk membantu kalian semua. Dan semoga kita semua bisa melestarikan budaya-budaya yang ada di Negara kita sendiri agar tidak punah dan nantinya generasi selanjutnya bisa tau bahwa keragaman dan suku bangsa di Indonesia ini sangat banyak sekalii… Contoh Soal Sebutkan 3 dari sekian banyak suku yang ada di Indonesia…. Ada berapakah bahasa daerah yang digunakan oleh Bangsa Indonesia? Apa nama pakaian adat dari Daerah Sumatera Utara? Apa nama makanan khas dari daerah Bandung? Bagaimana sikap kita antar masyarakat agar bisa tetap menjaga keragaman suku budaya agar tidak membeda-bedakan suku maupun budaya? Sumber
- Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keberagaman budaya luar biasa, mulai dari kepercayaan, etnis, bahasa, hingga suku. Bicara soal keberagaman suku di Indonesia, tahukah kamu ternyata dari sekian banyak suku tersebut, beberapa di antaranya masih bertahan pada tradisi leluhur. Mereka lebih memilih hidup terisolasi dari dunia luar dan tak mau terpengaruh dengan modernisasi. Dengan berpegang teguh pada budaya leluhur, beragam suku ini tentu memiliki keunikan Suku Unik di IndonesiaDihimpun berbagai sumber, berikut ini berbagai suku unik di Indonesia yang KAMUHARUSTAU 1. Suku Baduy Suku Baduy di Indonesia Dok. Pesona IndonesiaSuku Baduy urang kanekes/orang Baduy merupakan bagian dari etnis Sunda. Populasi mereka sekitar dua golongan suku Baduy, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Dua golongan ini berbeda dalam hal menjalankan aturan adat pikukuh.Suku Baduy Luar cenderung lebih terbuka pada pembaharuan lingkungan sekitar. Sementara, suku Baduy Dalam memilih mengisolasi diri mereka dari dunia itu, suku Baduy Dalam menerapkan beberapa aturan ketat dari adat istiadar nenek moyang mereka, antara lain Tidak diperkenankan menggunakan kendaraan untuk sarana transportasi. Tidak diperkenankan menggunakan alas kaki/ Pintu rumah harus menghadap ke utara/selatan kecuali rumah sang Pu'un atau ketua adat. Larangan menggunakan alat elektronik teknologi Menggunakan kain berwarna hitam/putih sebagai pakaian yang ditenun dan dijahit sendiri. Tidak diperbolehkan menggunakan pakaian modern. Tidak diperbolehkan bertemu dengan orang asing. 2. Suku Asmat PapuaSuku Asmat Papua Dok. Pesona IndonesiaMasih di Papua, ada juga namanya suku Asmat yang dikenal dengan keunikan hasil ukir suku Asmat terbagi dua yaitu mereka yang tinggal di pesisir pantai dan mereka yang tinggal di bagian pedalaman. Kedua populasi ini saling berbeda satu sama lain dalam hal dialek, cara hidup, struktur sosial dan ritual. Khusus populasi suku Asmat di pesisir pantai, terbagi ke dalam dua bagian yakni suku Bisman di antara sungai Sinesty dan sungai Nin, serta suku Simai. Para penduduk Asmat pada umumnya memiliki ciri fisik yang khas, berkulit hitam dan berambut tubuh mereka cukup tinggi. Rata-rata tinggi badan orang Asmat wanita sekitar 162 cm dan tinggi badan laki-laki mencapai 172 hal yang patut ditiru dari pola hidup penduduk asli suku Asmat yaitu mereka merasa dirinya bagian dari karena itulah, mereka sangat menghormati dan menjaga alam sekitarnya. Bahkan, pohon di sekitar tempat hidup mereka dianggap menjadi gambaran pohon menggambarkan tangan mereka, buah menggambarkan kepala, dan akar menggambarkan kaki Suku Dayak KalimantanSuku Dayak di Kalimantan Dok. Pesona IndonesiaSuku unik Indonesia berikutnya adalah suku Dayak yang mendiami wilayah pedalaman Kalimantan dan jauh dari akses informasi begitu, suku Dayak punya keunikan sendiri, terlihat dari cara mereka berpakaian, menjalani kehidupan sehari-hari, dan upacara/ritual yang dan tarian khas Dayak juga menjadi corak kebudayaan mereka. Untuk makanan khas mereka, seperti Juhu Singkah rotan muda, Karuang sayuran dari singkong, dan Wadi makanan berbahan ikan.4. Suku Sasak LombokSuku Sasak Lombok Dok. Pesona IndonesiaSebagian besar penduduk suku Sasak yang mendiami pulau Lombok beragama Islam. Namun, tak sedikit pula yang menganut kepercayaan pra-Islam disebut Sasak Sasak terkenal pintar membuat kain dengan cara menenun. Setiap perempuan akan dikatakan dewasa dan siap berumah tangga jika sudah pandai menenun dalam bahasa Sasak disebut Sèsèk. Keunikan dari susuk Sasak ini terlihat dalam hal pernikahan, di mana calon pengantin pria harus menculik calon pengantin wanita itu dikenal dengan sebutan merarik atau pelarian. Caranya cukup sederhana, gadis pujaan itu tidak perlu memberitahukan kepada kedua orang tuanya. Bila ingin menikah, gadis itu dibawa. Namun jangan lupa aturan, mencuri gadis kemudian melarikannya harus dilakukan dengan membawa beberapa orang kerabat atau teman. Selain sebagai saksi, kerabat yang dibawa untuk mencuri gadis itu sekalian sebagai pengiring dalam prosesi catatan, gadis itu tidak boleh dibawa langsung ke rumah lelaki, melainkan harus dititipkan ke kerabat laki-laki sehari menginap, pihak kerabat laki-laki akan mengirim utusan ke pihak keluarga perempuan sebagai pemberitahuan bahwa anak gadisnya Suku Buton Sulawesi TenggaraSuku Buton Sulawesi Tenggara WikipediaTerakhir, ada suku unik dari Sulawesi Tenggara yaitu suku Buton. Ada satu tradisi menarik dari suku ini yang dikenal dengan ritual Pekande-kandea atau ini sebenarnya berupa jamuan makan. Tapi uniknya, cara penjamuan makan ini dilakukan oleh para gadis suku setiap tamu yang datang berkunjung akan dipersilahkan makan. Nah, tugas para gadis suku Buton adalah menyuapi setiap tamu zaman dahulu, ritual Pekande-kandea digelar dalam rangka menyambut para pejuang yang pulang dari medan Menarik Lainnya Deretan Desa Adat Tradisional Indonesia yang Mendunia Tradisi Unik Hari Raya Keenam di Ranah Minang Tradisi Unik Masyarakat saat Idul Adha di Berbagai Negara Tradisi Unik Masyarakat saat Lebaran di Berbagai Negara Tradisi Unik saat Lebaran di Berbagai Daerah Indonesia Tradisi Unik Masyarakat yang Hanya Ada di Indonesia
Keanekaragaman Suku Bnagsa Indonesia Foto dok The Straits TimesSuku bangsa di Indonesia yang sangat beraneka ragam menjadi salah satu keunikan tersendiri bagi Indonesia. Bagaimana tidak, Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan luasnya yang membentang dari Sabang hingga Merauke ini membuat keanekaragaman suku bangsa dan budaya menjadi sangat bangsa Indonesia sendiri yang terdiri dari lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia atau tepatnya suku bangsa. Tentu memiliki berbagai macam kebiasaan dan adat istiadat yang dijalaninya sehari-hari. Namun hal malah menjadi keunikan tersendiri bagi Bangsa di IndonesiaSuku bangsa atau kelompok etnis merupakan suatu golongan manusia yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Suku bangsa biasanya diidentifikasi oleh garis keturunan dan kebudayaan yang Indonesia sendiri suku yang paling banyak adalah suku Jawa dengan jumlah mencapai 41% dari total populasi di Indonesia. Suku Jawa banyak bertempat tinggal di Pulau Jawa, namun tak sedikit juga yang melakukan transmigrasi sehingga keberadaannya tersebar di seluruh Indonesia. Suku di Indonesia dengan populasi terbanyak berikutnya adalah Suku Sunda, Suku Batak, dan Suku Bangsa Indonesia Foto dok Indonesia DesignSelain suku-suku tersebut, juga masih banyak suku-suku lainnya yang juga harus diketahui. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku-suku terpencil, khususnya di Kalimantan dan Papua, memiliki populasi kecil yang hanya beranggotakan ratusan orang. Suku bangsa di Indonesia yang beragam kini sudah banyak mengalami kemajuan zaman akibat adanya globalisasi yang membuat sedikit banyak perubahan dalam kesehariannya. Namun dari banyaknya suku di Indonesia, tak sedikit juga suku pedalaman di Indonesia yang masih terjamah globalisasi da masih menerapkan kebiasaan yang dilakukan sejak nenek beragamnya suku bangsa di Indonesia ini memuat seluruh warganya mau tidak mau harus menjunjung rasa toleransi yang tinggi. Hal ini dilakukan supaya kedamaian, kerukunan dan kekompakan dapat terjalin dalam kehidupan bermasyarakat. Selain perbedaan suku bangsa, perbedaan keyakinan juga membuat seluruh warga negara Indonesia selalu hidup dengan menjunjung tinggi toleransi dalam kehidupan bermasyarakat dapat diwujudkan dengan saling menghormati perbedaan suku dan budaya. Selain itu, kita juga tidak boleh melakukan diskriminasi terhadap sesama warga negara Indonesia yang berbeda agama atau suku bangsanya. Jika kita tidak hidup dengan menjunjung tinggi rasa toleransi, tentu akan terus terjadi perpecahan di negeri ini, maka dari itu sangat penting untuk menanamkan rasa toleransi sejak dini. DA
setiap suku bangsa di indonesia mempunyai kebiasaan hidup yang